Outback, Tontonan ala Australia

Written By bopuluh on Rabu, 14 November 2012 | 23.36

KATA Outback, terdengar cukup familiar. Kata itu mengingatkan pada restoran steak asal Australia. Namun, Australian Outback Spectacular bukan nama makanan, melainkan pertunjukan di Gold Coast, yang menampilkan puluhan ekor kuda, yang dikemas dalam sebuah cerita dilengkapi dengan musik dan nyanyian serta dipadu kecanggihan special effects.

Arena pertunjukan beralas pasir berada di bawah. Penonton menyaksikan dari tempat duduk yang disusun bertangga seperti lazimnya kita menyaksikan pertandingan olahraga. Tempat berkapasitas 1.000 pengunjung ini kabarnya dirancang bertahun-tahun, menghabiskan biaya pembangunan sebesar 23 juta dollar Australia atau hampir setara Rp 230 miliar.

Malam itu Australian Outback Spectacular menyuguhkan pertunjukan berjudul "Spirit of the Horse". Alur cerita yang mudah diikuti, setting yang menarik, ditambah dengan selingan-selingan humor membuat waktu pertunjukan hampir dua jam nyaris tak terasa berlalu. Australia dengan tradisi kuda yang kini sudah mulai terpinggirkan seperti dihadirkan kembali dalam sebuah pertunjukan yang bisa dinikmati oleh segala usia.

Cerita kali ini dibuat khusus untuk menghormati kuda balap Phar Lap yang sangat legendaris, bahkan dianggap sebagai pahlawan nasional. Phar Lap yang berulang kali pernah menjadi juara balap kuda, sangat dielu-elukan penggemarnya. Phar Lap masih sangat diperhitungkan ketika tiba-tiba dia mati saat akan mengikuti lomba di Amerika. Kematiannya yang misterius membuat gempar jutaan pengagumnya. Surat-surat kabar besar Australia waktu itu menempatkan berita kematian tersebut di halaman muka.

Malam itu Phar Lap dihadirkan lewat dokumentasi dalam bentuk tayangan layar besar. Digambarkan bagaimana hebatnya kuda berwarna hitam tersebut di arena balap serta bagaimana masyarakat memperlakukan hewan juara itu. Warga Australia mengalami kesedihan mendalam mendengar kematiannya. Penonton pertunjukan dibawa ke dalam suasana tersebut, dengan musik dan narasi yang bersuasana demikian.

Pada bagian lain, pertunjukan berlangsung mengundang decak kagum ketika terjadi kompetisi akrobatik antara cowboys dan cowgirls. Pembawa acara sempat memprovokasi dengan mengatakan bahwa hanya penunggang kuda pria yang bisa melakukan adegan hebat. Dalam keadaan kuda berlari kencang, cowboys berdiri berkeliling dan tak terjatuh.

Cowgirls yang muncul kemudian, ternyata bukan hanya mampu melakukan adegan tersebut, malah mereka menjatuhkan diri ke samping dan melakukan putaran dalam keadaan badan menghadap ke atas hanya bertumpu pada sengkatan kaki di pelana.

Wow! Kuda berlari kencang dan cewek-cewek tersebut kemudian bangkit lagi dan berdiri di atas kuda. Hanya orang-orang terlatih yang bisa melakukan adegan demikian. Dan yang pasti juga, kuda-kuda yang ditunggangi punya peran besar mempertontonkan kebolehan penunggangnya dalam berakrobat.

Sementara pertunjukan berlangsung, penonton disuguhi makan malam, dengan menu tenderloin steak disiram saus kental, dilengkapi kentang pure, wortel, dan buncis rebus. Kopi dan teh hangat berulang kali ditawarkan oleh pramusaji. Juga bir dingin. Hidangan khas, pavlova, yaitu cake yang dibalut whip cream dan ditaburi buah berry, menjadi makanan penutup yang sangat sayang untuk dilewatkan. Suguhan malam yang lengkap. (RET)


Anda sedang membaca artikel tentang

Outback, Tontonan ala Australia

Dengan url

http://mitoraboutpregnancy.blogspot.com/2012/11/outback-tontonan-ala-australia.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Outback, Tontonan ala Australia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Outback, Tontonan ala Australia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger