Ritual Adat Fere Kie Gamalama Tetap Digelar

Written By bopuluh on Senin, 18 Maret 2013 | 00.36

TERNATE, KOMPAS.com--Panitia Festival Legu Gam tetap akan menggelar ritual adat fere kie di Gunung Gamalama, meskipun gunung yang terletak di tengah Pulau Ternate, Maluku Utara, itu kini dalam status waspada level II.

Ketua Panitia Festival Legu Gam Arifin Djafar mengatakan di Ternate, Sabtu, Gunung Gamalama kini dalam status waspada level II, tetapi belum membahayakan untuk menggelar ritual adat fere kie di gunung api setinggi 1.700 dari permukaan laut itu.

Oleh karena itu, ritual adat fere kie yang merupakan salah satu kegiatan utama dalam setiap penyelenggaraan Festival Legu Gam tetap akan dilaksanakan pada awal April, kecuali kalau aktivitas vulkanik Gunung Gamalama dianggap sudah membahayakan bagi para pendaki.

Ia mengatakan, ritual adat fere kie atau mendaki di Gunung Gamalama merupakan ritual yang telah dilaksanakan sejak zaman dahulu untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar wilayah Ternate dibebaskan dari segala bencana.

Ritual adat fere kie itu dilaksanakan di puncak Gunung Gamalama di kawasan kuburan keramat. Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui siapa yang dikuburkan di lokasi itu, namun masyarakat setempat percaya bahwa kuburan itu milik para orang suci.

"Ritual adat fere kie ini sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak hanya diikuti oleh para tokoh adat Kesultanan Ternate dan masyarakat setempat, tetapi juga para wisatawan karena mereka sekaligus menjadikannya sebagai kegiatan berwisata di puncak gamalama," katanya.

Ritual adat fere kie diawali dengan pembacaan doa di Kedaton Kesultanan Ternate usai salat Subuh kemudian bergerak mendaki Gunung Gamalama melalui jalur pendakian Marikurubu. Rombongan tiba di puncak pada siang hari, dan sore mereka kembali.

Ia menambahkan, kegiatan lainnya yang akan digelar dalam rangkaian Festival Legu Gam pada 31 Maret-13 April 2013 adalah karnaval budaya, penampilan tarian dan kesenian tradisional, pameran potensi pariwisata dan investasi, atraksi debus dan pemecahan rekor Muri untuk nasi jaha (makanan khas Maluku Utara) yang panjangnya 10 kilometer.

Selain itu, seminar sejarah, ritual peringatan ulang tahun ke-78 Sultan Ternate Mudhafar Sjah serta berbagai jenis lomba, seperti lomba busana daerah, lomba lagu dan tarian daerah, kuliner tradisional serta penampilan grup musik dari Jakarta dari Perancis.


Anda sedang membaca artikel tentang

Ritual Adat Fere Kie Gamalama Tetap Digelar

Dengan url

http://mitoraboutpregnancy.blogspot.com/2013/03/ritual-adat-fere-kie-gamalama-tetap.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ritual Adat Fere Kie Gamalama Tetap Digelar

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ritual Adat Fere Kie Gamalama Tetap Digelar

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger