Ferril Dennys
Sebelas pemain PSMS Medan menunggu Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, di lapangan C, Senayan, Rabu (12/6/2013). Para pemain Ayam Kinantan tersebut ingin melaporkan klubnya yang telah menunggak gaji mereka selama sepuluh bulan. Selama di Jakarta, kondisi mereka memprihatinkan karena harus tidur di masjid dan ruangan terbuka untuk memperjuangkan nasibnya.JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelas pemain PSMS yang selama beberapa hari ini berdemonstrasi di depan kantor PSSI mengadakan pengajian di lokasi tersebut, Rabu (19/6/2013) malam. Di tengah suasana gelap malam, kesebelas pemain yang datang memperjuangkan nasib mereka itu didampingi seorang ustadz dengan hanya beralaskan koran dan kertas.
Menurut salah satu pemain, Alamsyah Nasution, tujuan diadakan pengajian ini demi memberi semangat kepada para pemain. "Untuk menenangkan supaya kami tidak putus asa dan usahanya dilancarkan. Yah, soalnya bisa dibilang kami sudah nggak tahu mau ke mana," kata Alamsyah, Rabu.
Dalam pengajian tersebut, Ustadz Muhammad Iqbal Siregar memberi pesan kepada Alamsyah dkk untuk tak menyerah. Menurut sang ustadz, perjuangan mereka tak ubahnya seperti jihad.
"Mereka memperjuangkan hak mereka yang dirampas. Saya sampaikan, jangan pernah berprasangka buruk. Ini juga sebagai motivasi bagi mereka," katanya.
Para pemain PSMS ini telah berada di Jakarta selama kurang lebih seminggu. Tujuan mereka tak lain untuk meminta kejelasan perihal gaji mereka selama 10 bulan yang menurut mereka belum dilunasi pihak klub. Di Jakarta, mereka sempat menginap di Monas, Masjid Al Bina, Senayan, dan kini mereka menginap di depan kantor PSSI.
Anda sedang membaca artikel tentang
Agar Tak Putus Asa, Pemain PSMS Adakan Pengajian
Dengan url
http://mitoraboutpregnancy.blogspot.com/2013/06/agar-tak-putus-asa-pemain-psms-adakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Agar Tak Putus Asa, Pemain PSMS Adakan Pengajian
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Agar Tak Putus Asa, Pemain PSMS Adakan Pengajian
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar