JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama diminta tidak tebang pilih dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang dan pedagang tanaman di kawasan Senayan.
Pengamat Perkotaan Nirwono Yoga mengatakan, imbauan Basuki agar pedagang tanaman di Senayan mundur dua meter ke belakang dinilai tidak akan berlangsung lama. Namun, Pemrov DKI harus segera cepat merelokasi pedagang tanaman hias ke tempat yang lain, tidak di atas trotoar lagi.
"Berbahaya jika menerapkan standar ganda, di satu pihak dilarang, di lain pihak masih ada keringanan. Nanti pedagang trotoar yang lain bisa menuntut hak yang sama," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/8/2013).
Imbauan Basuki yang meminta agar pedagang tanaman "hanya" mundur 2 meter, kata Nirwono, bisa saja menjadi bumerang dan dianggap inkosisten. Hal itu karena di satu sisi pedagang di tempat lain langsung diminta pindah, sementara pedagang di Senayan hanya diminta mundur sedikit.
Jika mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2007 yang menyebutkan tidak boleh ada kegiatan komersialisasi di atas trotoar, dan selama ini dijadikan acuan dalam penertiban, kata Nirwono, harusnya pedagang tanaman hias di Senayan juga bisa diancam tindak pidana ringan (tipiring), seperti halnya di Tanah Abang.
"Uji konsistensi jika memang mengacu pada Perda, harusnya tidak pandang bulu. Kalau di Tanah Abang bisa dilalukan tipiring, harusnya di Senayan bisa dong," katanya.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, trotoar yang digunakan pedagang tanaman hias adalah trotoar yang berada di Jalan Gerbang Pemuda dan Jalan Asia Afrika, tepatnya di sisi barat dan sisi selatan Stadion Gelora Bung Karno.
Trotoar di Jalan Gerbang Pemuda memiliki luas 10 meter, digunakan oleh pedagang tanaman hingga 8 meter. Pedagang hanya menyisakan jalan kosong satu meter di depan dan belakang tempat mereka berjualan.
Sementara yang di Jalan Asia Afrika memiliki luas 5 meter, digunakan oleh pedagang sekitar 3 meter. Biasanya lalu lintas di kawasan ini mengalami macet saat dilaksanakan acara besar, baik di Stadion GBK maupun di arena-arena di sekitarnya.
Akibat tidak ada area untuk tempat pejalan kaki, membludaknya manusia meluber hingga ke jalan raya. Pasca-imbauan Basuki, pedagang terlihat berkemas-kemas memundurkan pot-potnya sedikit ke belakang.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Basuki Diharap Tak Tebang Pilih antara Tanah Abang dan Senayan
Dengan url
http://mitoraboutpregnancy.blogspot.com/2013/08/basuki-diharap-tak-tebang-pilih-antara.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Basuki Diharap Tak Tebang Pilih antara Tanah Abang dan Senayan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Basuki Diharap Tak Tebang Pilih antara Tanah Abang dan Senayan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar