JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mempertanyakan pernyataan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq terkait sosok Bunda Putri. Nurhayati mengaku heran mengapa Luthfi lebih memercayai Bunda Putri yang hinggi kini belum jelas identitasnya itu.
"Yang harus dipertanyakan itu LHI (Luthfi Hasan Ishaaq). Masak Presiden partai politik kok percaya sama seorang Bunda Putri yang mengaku dekat dengan SBY? Apalagi mengenai reshuffle kabinet," ujar Nurhayati di Jakarta, Senin (14/10/2013).
Padahal, kata Nurhayati, Luthfi Hasan seharusnya lebih percaya kepada SBY karena PKS sudah dua periode menjadi minta koalisi pemerintahan. Nurhayati pun merasa wajar jika tidak ada seorang pun pengurus Partai Demokrat yang mengenal Bunda Putri.
"Kalau orang Partai Demokrat nggak ada yang kenal itu wajar. Bukankah yang mengaku kenal adalah LHI? " ucap Nurhayati.
Misteri Bunda Putri
Sosok Bunda Putri kali pertama muncul dalam persidangan kasus dugaan suap impor daging sapi dengan Ahmad Fathanah. Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengatakan bahwa Bunda Putri adalah mentor bisnisnya.
Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menuturkan, Bunda Putri dekat dengan SBY dan merupakan anak pendiri Partai Golkar. Bunda Putri, menurut Luthfi, juga memiliki informasi yang valid tentang reshuffle di kabinet bentukan SBY.
Atas pengakuan Luthfi ini, Presiden SBY pun berang. Presiden langsung menggelar jumpa pers begitu tiba di Bandara Halim Perdanakusuma beberapa waktu lalu. SBY menyatakan bahwa Luthfi telah berbohong.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Demokrat: Luthfi Hasan Kok Lebih Percaya Bunda Putri daripada SBY?
Dengan url
http://mitoraboutpregnancy.blogspot.com/2013/10/demokrat-luthfi-hasan-kok-lebih-percaya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Demokrat: Luthfi Hasan Kok Lebih Percaya Bunda Putri daripada SBY?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Demokrat: Luthfi Hasan Kok Lebih Percaya Bunda Putri daripada SBY?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar