JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, William Yani, menyarankan agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemui Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Matnoor Tindoan dan anggota Fraksi PPP Abraham Lunggana. Dengan bertemu, diharapkan ada penyelesaian terhadap masalah komunikasi ketiga pihak itu.
"Ahok (Basuki) harus membuka komunikasi pertama. Bertemu enam mata antara Ahok, Lulung dan Ketua Fraksi PPP, ngobrol santai saja," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (4/9/2013) pagi.
William yakin bahwa aksi walkout empat anggota DPRD Fraksi PPP dalam rapat paripurna DPRD, Senin (2/9/2013) lalu, terjadi karena masalah komunikasi. Ia menyebutkan, peristiwa serupa pernah terjadi ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dikomandoi Fauzi Bowo dan Prijanto beberapa tahun silam. Ketika itu, DPRD membahas konflik di makam Mbah Priok dan Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional juga tak ikut sidang.
"Fraksi lain terus terang kaget (dengan walkout PPP). Karena kan kalau begitu-begitu biasanya sebelumnya sudah dengar-dengar dulu, ini enggak tahu kita," kata William.
Khawatir jadi kebiasaan
Soal aksi walkout itu, anggota Komisi A bidang kebijakan pemerintahan tersebut mengatakan bahwa aksi itu memiliki tekanan politik cukup tinggi. Hal itu biasanya dilakukan karena tertutupnya jalan komunikasi antarkelompok politik.
Meski demikian, William yakin aksi itu tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil rapat paripurna yang membahas revisi peraturan daerah tentang PT MRT Jakarta tersebut. Hal itu dikarenakan jumlah kursi PPP di legislatif Jakarta sedikit. Namun, ia khawatir sikap seperti itu dapat berimbas pada hal lain.
"Meski etikanya walkout diperbolehkan, tapi takutnya jadi kebiasaan. Sedikit-sedikit komunikasi enggak lancar, walkout. Imbasnya gitu, harus dibiasakan walkout itu jalan terakhir," ujar William.
Sebelumnya diberitakan, empat anggota Fraksi PPP yang menghadiri sidang paripurna pada Senin lalu beranjak dari kursinya dan keluar ruangan atau walkout. Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Matnoor Tindoan mengatakan, aksi itu dilakukan surat pemanggilan Basuki yang dilayangkan PPP kepada pimpinan DPRD tak kunjung dipenuhi. Surat itu diajukan untuk memanggil Basuki dan meminta penjelasannya atas pernyataan-pernyataan Basuki yang dianggap melecehkan DPRD.
"Kami dari Fraksi PPP bersepakat memanggil Saudara Wakil Gubernur terkait pernyataan beliau melecehkan institusi DPRD. Tapi sampai saat ini, pimpinan belum melaksanakan permintaan itu. Kami, Fraksi PPP, belum bisa mengikuti rapat paripurna ini," ujar Matnoor sebelum meninggalkan ruang sidang.
Sidang paripurna tersebut mengagendakan penyampaian pandangan fraksi atas perubahan rancangan peraturan daerah tentang badan usaha milik negara PT MRT Jakarta. Karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tengah meresmikan Pasar Blok G Tanah Abang, Basuki menggantikannya menghadiri rapat itu.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Anda sedang membaca artikel tentang
PDI-P Sarankan Basuki Temui Lulung dan PPP
Dengan url
http://mitoraboutpregnancy.blogspot.com/2013/09/pdi-p-sarankan-basuki-temui-lulung-dan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PDI-P Sarankan Basuki Temui Lulung dan PPP
namun jangan lupa untuk meletakkan link
PDI-P Sarankan Basuki Temui Lulung dan PPP
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar